Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2014

My Esai: Pesona Pantai Tanjung Bira

Pesona Pantai Tanjung Bira (Fitriani Ulma) Bulukumba, saat mendengar nama tempat ini mungkin sebagian besar dari anda berfikir apa itu? Bulukumba adalah sebuah wilayah yang berada di ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari. Bulukumba terletak sekitar 200 km dari ibu kota Sulawesi Selatan yaitu kota Makassar. Jika dilihat dari peta, posisi Bulukumba ada di kaki huruf K (Pulau Sulawesi sebelah kiri). Apabila Anda akan berkunjung ketempat ini dan mulai dari arah Makassar, Anda akan melewati empat kabupaten terlebih dahulu, yaitu Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bantaeng. Bulukumba merupakan daerah pesisir. Bulukumba memiliki kawasan pantai yang saat ini menjadi primadona di Bulukumba yaitu Tanjung Bira yang terkenal dengan pantai pasir putih dan lautnya yang biru. Berpanorama alam nan indah dan terbentuk dari lekukan bibir pantai yang landai. Dan jika Anda ingin merasakan pemandangan laut seperti kolam yang luas atau pasir pan

Kata Bodoh Memotivasi Kekuranganku

(Fitriani Ulma) Setiap orang pasti memiliki yang namanya kelebihan dan kekurangan. Ada orang yang dengan mudahnya menulis dan ada juga orang yang mengaku bahwa dirinya susah menulis. Setiap orang pasti tak akan pernah bisa lari dari yang namanya menulis. Mulai dari menulis SMS, pesan, memo, surat dan semacamnya. Tak mesti kalangan akademika saja yang harus bisa menulis, para pedagang, tukang ojek, dan juru parkir bahkan pengemis pun perlu bisa menulis. Jadi, semua orang sebenarnya punya kemampuan untuk menulis. Hanya saja sejauh mana kemampuan itu diasah untuk membuat tulisan yang tak biasa. Sebagaimana menulis itu adalah suatu kegiatan merangkai 26 huruf menjadi satu kata dan disusun menjadi kalimat dalam satu paragraf yang bisa dimengerti maknanya. Teringat saat aku masih duduk di bangku SD tepatnya 12 tahun silam. Aku paling anti dengan yang namanya pena dan kertas kemudian menulis. Namun karena tuntutan sebagai Siswi mengharuskan aku bersahabat dengannya.

Hidup itu Bersosialisasi

Aku hanya bisa mengatakan, Hidup tidak akan lengkap tanpa orang lain. Hidup itu bersosialisasi kawan. Mungkin sekarang kamu tidak membutuhkan orang itu sehingga dengan mudahnya membiarkan mulutmu seperti tak pernah merasakan bangku pendidikan. Menjudge, menghina, mencemoh dengan celotehanmu yang mampu merobek-robek hati orang itu. Siapa yang menjamin, esok atau lusa bahkan detik ini pun kamu membutuhkan pertolongannya. Jika Allah berkehendak, bisa saja itu terjadi. Atau Kamu mau katakan... Memang dia orangnya seperti itu, sok jadi pahlawan, tidak sabaran atau yang paling menyakitkan copot ajah tuh dikepalamu kalau.. teettttttttt... (terputus). Memang dia melakukan hal apa? sehingga kamu tega mengatakan hal itu kepadanya? apalagi kamu adalah orang yang bisa dikatakan telah lama bersamanya. Pribadimu dan pribadinya telah kalian kenali bersama. "Oh, dia orangnya seperti ini, Oh, kamu juga orangnya seperti itu." Nah kalau begitu, jangan egois dong (mementingkan

Mengapa Harus Menghujat, Menjudge atau Berceloteh?

Dari pada kita terus menerus menyibukkan dan melelahkan diri kita dengan mengorek-ngorek atau mencari-cari kesalahan dan kelalaian orang lain, bukankah lebih baik kita berpikir positif? Coba tanyakan dengan jujur pada diri kita sendiri, sudah mampukah kita berbuat lebih baik dari orang yang kita korek-korek kesalahannya? Istilahnya, jangan cuma sekedar bisa mencari-cari kesalahan orang lain. Apakah kita sudah lebih baik darinya, sama dengannya atau lebih buruk darinya? Mampukah kita berbuat seperti dia, sebaik dia, atau lebih baik dari dia? Dan kalaupun ternyata kita memang mampu berbuat lebih baik dari pada orang yang kita cari-cari kesalahannya, maka bersyukurlah. Tapi saya yakin orang baik tidak akan mempunyai pikiran senegatif itu. Saat seseorang melakukan sesuatu yang benar-benar buruk, ketahuilah bahwa orang tersebut memiliki alasan tersendiri. Misalnya dalam sebuah perceraian, kadang kita berada dalam posisi yang bingung apakah harus menilai orang itu salah atau

Makalah Psikologi Kepribadian

MAKALAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Teori Sigmund Freud OLEH KELOMPOK: 3 Fitriani Ulma Rini Pratiwi Andini Ardya. L Affan Iskandar Khaidir Ali JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR SAMATA/GOWA 2014-2015 KATA PENGANTAR   Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah, karya ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Kepribadian, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Semester V, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang berjudul “Psikoanalisis (Sigmund Freud)”. Dalam penyelesaian karya ilmiah ini, kami banyak mengalami kesulitan, namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami sadar, dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan,   oleh ka